Pohon mangga paruh baya
tumbuh teduh di depan rumahmu
di antara pot-pot kecil, kawan-kawannya
waktu masih benih dulu:
__________mawar, pandan, kamboja,
__________talas, suji, juga rumput teki
Dia selalu setia jadi yang ketiga
kala kita asyik duduk berdua
mengobrolkan apa saja: lalu tanpa sadar
__________kita pungut daunnya yang lurut
__________kita sobeki tanpa arti
__________(gagap dan gugup berlomba kita tutupi)
Kubayangkan saat musim petiknya tiba
kita kecap manis buahnya berdua
dan dia pun bergoyang di atas kita bersama udara
Masih saja setia menjadi yang ketiga,
__________yang keempat bulir embun di bibir daunnya
__________yang kelima seekor gereja yang numpang hidup
__________bersama bayi-bayinya
Tapi sore itu ada yang salah
dari halaman rumahmu
Pohon mangga paruh baya sudah tak ada!
Seseorang telah memaksa sang akar bersabar
__________mengasuh calon tunasnya
__________agar kelak jadi entah yang ke berapa
__________meneduhi gelak tawa anak-anak kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tentang Saya
- Damar Nugrahono Sosodoro
- Yogyakarta, DIY, Indonesia
- Tarung batin antara apollonian dan dionysian, meski tidak pernah memenangkan siapa-siapa. Senang berkenalan dengan Anda!
0 komentar:
Posting Komentar