Mirzmade

ikhtiar memelihara klangenan bernama aksara

04.23

Alasan Untuk Kembali Menulis Puisi

Diposting oleh Damar Nugrahono Sosodoro |

Mungkin sudah lebih dari tiga ratus sekian hari 
tak juga kutemukan alasan untuk menulis puisi
Barang sebait saja serasa tak pernah ini pena
mampu menyelesaikan lembar kerjanya

Langkahku gontai menyusuri antah-berantah,

tentang mana yang tidak dan mana yang pantas
Atau sudah waktunya menulis ulang sejarah
supaya lepas-jebak dari kisah cinta yang tak tuntas

Hingga pada suatu hujan, kau datang padaku

dengan tatapan-anak-kecil dari kedua matamu

Entah mengapa rongga dada ini pelan-pelan terbuka 

lalu ribuan kupu-kupu masuk dan beterbangan di dalamnya

Jangan terburu-buru, kau belum kenal betul siapa aku

Aku perempuan biasa, bukan Maria Yang Tanpa Cela

Lantas bagaimana mungkin dosa 

bakal dicatat lipat ganda, bila ternyata:

saat kuselami dalamnya palung hatimu

kutemukan dari mana asal-usulku
saat kujelajahi luasnya padang nalarmu
langkahku kini tak lagi ragu?

Tapi sesungguhnya: di hatiku tidak ada apa-apa

Selain berlembar-lembar catatan trauma
yang mungkin takkan pernah selesai kau baca…

(Pelan-pelan air matamu titis, serasa ingin kuseka

Kenapa pula di luar gerimis seolah tak pernah reda?)

Manisku, mencintaimu adalah 

memaafkan segala kesalahan masa lalu
Yang bahkan tak pernah, dan takkan pernah
dengan sengaja kau tujukan padaku.


(Yogyakarta, 18 April 2015)

Subscribe