Mirzmade

ikhtiar memelihara klangenan bernama aksara

22.42

Hari Ini, Optimisme, dan Perfeksionis

Diposting oleh Damar Nugrahono Sosodoro |

Masih berada dalam minggu-minggu terakhir liburan semester. Dan hampir semua hari liburan itu terisi dengan bersantai di rumah. Dasarnya sedang sakit. Lebih dari seminggu saya terserang flu, dan memang tidak begitu mood untuk pergi kemana-mana. Namun hari ini sedikit berbeda buat saya. Seorang teman pernah meng-update status Facebook-nya, bahwa dia merasa lebih tidak 'ngantukan' ketika hari-harinya diisi dengan aktivitas (entah fisik atau apapun itu). Mungkin kali ini saya mengamini hal itu.

Pagi tadi terpaksa harus berolahraga, menuntun sepeda motor dari kawasan Giwangan hingga Golo karena ban belakang yang bocor setelah mengantar si bungsu ke sekolah (saya jadi ingat satu fragmen dialog pada salah satu nomor dagelan pelawak Basiyo, yang menceritakan seorang penabuh gong sebuah kelompok karawitan yang pulang dengan diantar sepeda onthel yang kempes ban-nya, yang menimbulkan suara: "klothok... klothok... klothok..."). Saya tak menyia-nyiakan momen menunggu proses penambalan - atau lebih tepatnya penggantian ban itu. Kebetulan saya membawa kamera DSLR milik sepupu. Kontan sudah: jeprat-jepret di sana-sini bak fotografer kawakan majalah Exposure. Sesampainya di rumah, membantu ibu menggotong bongkokan daun randu untuk pakan keempat kambing peliharaan saya. Keringat bercucuran. Tapi setelah itu badan terasa segar, dan juga lebih tidak 'ngantukan'.

Tengah hari pergi ke kampus untuk rapat redaksi bersama kawan-kawan Sintesa. Yang dibahas: rencana pembuatan buletin edisi spesial mahasiswa baru (maba). Sedianya akan dibuat semacam leaflet (kami biasa menyebutnya Silet, kependekan dari Sintesa Leaflet). Namun ada usul - lebih tepatnya tantangan - untuk membuat buletin spesial maba ini dalam bentuk Indikator (buletin terbitan utama Sintesa). Usulpun ditanggapi dengan positif, dengan segala macam konsekuensi yang musti ditanggung, seperti deadline tanggal dan sebagainya. Sayapun merasa tertantang. Muncul semacam optimisme (dalam diri saya, dan mungkin dalam diri kawan-kawan yang lain) bahwa Indikator kali ini bisa dikawal dengan baik proses pembuatan hingga penerbitannya. Hal itu membuat saya menjadi lebih bersemangat. Terima kasih kawan!

Ganti topik: sedari tadi saya tongkrongi saja PC ini. Mencoba meng-othak-athik-gathuk-an tampilan blog baru. Searching tema tampilan dan edit isi di sana-sini ternyata cukup memakan waktu. Satu tema saya tetapkan dan berhasil saya edit sedikit tampilannya. Mungkin berulang kali saya bilang ke teman-teman: eksistensi mendahului esensi. Entah, tampilan fisik blog termasuk hal yang eksistensial atau esensial, saya masih menerka dan mereka. Namun jujur saja, dalam hal ini saya sedikit perfeksionis. Toh saya juga menjadi lebih nafsu menulis, ketika tampilan (fisik) akhirnya baik. Tak apalah.

Musik modern blues (jujur saya bingung harus menyebut genre ini apa) besutan Richie Kotzen masih saja mengalun dengan beat yang naik-turun di masing-masing nomornya. Malam pun makin larut. Dan saya pikir masih banyak nantinya yang harus saya tuangkan di sini. Meski jika malam begini, saya selalu saja malas mandi. []

2 komentar:

tyas wirani mengatakan...

maaassss.. ikannya lucuuuu..
saya sukaaa.
:)

Mas Komz mengatakan...

dab, menggaungkan wacana... MEWORDPRESSKAN Komunitas Sastra Smada....

Posting Komentar

Subscribe